Jumat, 15 Juni 2012

Sinopsis Style episode 16 Episode Terakhir

Style episode 16 (final episode-ending spoiler)
Kim Min Joon mengantar Park Ki Ja ke kantor. Dia mewanti-wanti agar Ki Ja tidak terlalu capek dan tidak lupa minum obat. Min Joon berkata dia akan menjemput Ki Ja pulang nanti.
Park Ki Ja mengetahui kondisinya kurang bagus dia mulai mendelegasikan tanggungjawab isi edisi 204 kepada Lee In Ja. Para editor sekrang seudah kembali percaya diri. Style tetap bisa mengalahkan edisi perdana Rian Lux. Rian Lux seperti lebih mirip catalog produk daripada majalah.

Park Ki Ja sendiri berkonsentrasi merancang sendiri desain tas Seo Yeon So, dengan ide dari tas pribadi Seo Yon So yang diberikan woo jin padanya.
Park Ki ja minta bantuan Seo Jung untuk mencari tahu trend bentuk dan bahan tas terbaru.
Mereka berdua lalu menemui perwakilan Rouen. Mereka tertarik desain Ki Ja dan mau memproduksi tas tersebut. Stelah dinas luar selesai Ki Ja dan Seo Jung berpisah. tak lama kemudian Park Ki Ja ambruk pingsan di mall.


SEo Woo Jin menemui Lee Bang Ja, kali ini karena keuangan mereka dibekukan dia meminta bantuan lagi untuk membantu membayarkan utang pada Son Byung Yi.

Park Ki ja di rumah sakit, saat sadar Min Joon menungguinya. Min Joon membujuk Ki Ja untuk mengikuti saran dokter segera dioperasi. Stelah operasi Ki ja harus istirahat total selama 7 hari.
"Setelah itu masih ada deadline 3 minggu untuk edisi 204, aku akan membawakan laptop, hpmu ke rumah sakit sehingga kau bisa mengontrol pekerjaan dari rumah sakit", kata MinJoon menawarkan solusi.
Ki ja meminta operasinya ini dirahasiakan , hanya para editor yang boleh tau, termasuk dari Woo Jin.

Untungnya Para editor yang tersisa semakin kompak dan kreatif . Setelah Rian lux gagal di edisi perdananya mereka semakin percaya diri. mereka mengusulkan item yang menarik dan berkualitas untuk edisi 204. Lee In Ja baru kali ini merasa puas dengan usul2 juniornya. Seo Jung menawarkan wawancara dengan pemimpin redaksi untuk artikel utama. menurut dia justru karena terbaring di rumah sakit pemred jadi mudah untuk ditemui.

Seo Woo Jin datang ke kantor mencari Park Ki Ja, para editor merahasiakan bahwa park Ki Ja sedang di opname. Woo Jin bingung karena tidak menemukan Ki Ja. Dia lalu memohon pada Seo Jung agar memberitahu keberadaan park Ki Ja
"Asal kau berjanji tidak akan protes dan memarahinya. kau hanya butuh mengerti dia", kata seo jung mengajukan syarat. tapi kemudian Min Joon menelepon Woo Jin, dia akhirnya  memberitahu Woo jin bahwa ki ja di rumah sakit.

SEo Wo Jin datang erburu-buru ke rumah sakit. Woo jin kesal dan mengomel karena Park Ki Ja merahasiakan keadaan sakitnya darinya.
Min Joon melihat suasana jadi tidak enak, dia menarik woo jin ke luar.
"Di usiamu yang sudah setua ini kamu tidak tahu bagaimana cara mencintai dan merangkul hati wanita?", sindir Min Joon.
Saat Ki Ja tertidur, woo jin masuk dia memegang tangan Ki ja, dia berbicara sendiri bahwa dia membutuhkan Ki ja dan ingin menikah dengannya begitu dia pulih kondisinya. Woo Jin dulu tidak pernah berpikir ingin menikah tetapi kini dia berubah pikiran.

Woo Jin menunggui Ki ja sampai terbangun. Dia mengambilkan minuman dan bertanya dengan lembut mengapa Ki Ja merahasiakan ini padanya. Dia juga minta Ki ja tidak usah khawatir tentang profesi chef nya. Di amasih bisa menjadi koki di sana, hanya bukan menjadi pemilik restoran lagi. Ki ja tetap merasa kasihan.
Woo jin ingin mengatakan sesuatu

"Setelah kau pulih nanti, mari kita...", Woo jin kelu lidahnya dia sebenarnya ingin "melamar" Ki Ja. "Mari kita...bersama bekerja untuk Style", kata Wwoo jin merubah maksud kalimatnya.


Lee Seo Jung berkata pada ayahnya, bahwa ibunya telah pamit untuk belajar di luar negeri. Dia meminta ayahnya juga mencari teman wanita lagi. Seo Jung menunjukkan gaun pengantin yang ibunya berikan padanya. Tapi seo jung ingin ayahnya merombak gaun pengantin itu. Seo jung belum memikirkan untuk menikah dia ingin memakaikan gaun ini pada seseorang yang selama hidupnya terus mengabdikan dirinya pada kerja dan karir.

Lee bang ja ditemani Woo Jin datang menengok Ki Ja saat seo jung tengah mewawancarai Ki Ja.
Lee Bang Ja menasehati Ki Ja untuk memanfaatkan kesempaan ini untuk banyak beristirahat. Beliau sudah tahu penyakit park ki ja, dia memberi wejangan
"Anak itu karunia dari Tuhan. Jika mungkin seorang wanita tidak punya anak, itu  karena Tuhan tidak ingin sang ibu terlalu menderita karena bayinya. Jadi jangan terlalu sensitif hanya karena masalah itu", ujar Lee bang ja bijak (ini nasehat  yang bagus jadi pengen ngutip)


Kim Min Joon memperlihatkan buku pertamanya yang diedit oleh Seo Jung yang baru terbit. Seo Jung bangga namanya tertulis disitu sebagai editor. Seo Jung sebenarnya tak rela Min Joon pulang ke London. Min Joon berkata dia akan tetap di sini
"Aku khawatir jika aku pergi, kamu sementara tak punya tempat tinggal lagi", goda Min Joon. Seo Jung sangat bahagia dia sampai ingin memeluk MinJoon. Min Joon menggodanya dengan menyebutkan aturan mereka tinggal bersama,ga boleh ada perasaan pribadi/kontak fisik.( Dipikir2 enak juga ya gadis tinggal serumah sama cowo ga normal, dijamin aman...hehe)

Para editor sudah mulai matang dan mampu menjalankan tugas mereka tanpa ditunggui pemrednya. Seo Jung sekarang seperti Ki Ja dia sibuk mengarahkan dan memarahi juniornya agar bisa bekerja. In Ja sekarang juga terbiasa sebagai pejabat sementara pemred. Dengan adanya program investasi dari pembaca setia Kali ini dilaporkan jumlah iklan meningkat drastis. rekor terbanyak sepanjang sejarah style.

Park Ki Ja telah pulih. Jadwal pertamanya setelah masuk kerja lagi adalah melakukan pemotretan untuk wawancaranya. Para staf telah berkumpul semua dan menyiapkan semua keperluan pemotretan, mereka juga menyiapkan ahli rias terbaik.

Park Ki Ja datang mereka semua menyambut kembalinya dengan gembira. Park Ki ja dirias lalu berpose di depan kamera dengan berbagai busana dan gaya. Min Joon yang langsung memotretnya.
Park Ki Ja kaget karena busana terakhir yang disiapkan Seo Jung adalah gaun pengantin. Seo Jung beralasan bahwa gaun pengantin adalah gaun impian semua wanita. Park Ki Ja selalu sibuk dengan kerja dan karir seojung ingin park ki ja merasakan memakainya. Park Ki Ja sedikit tersinggung dia berkata bahwa tiap orang punya kehidupan masing-masing. Akhirnya Min Joon berkata bahwa itu gaun terakhir yang diberikan ibunda Seo Jung. Seo Jung sengaja meminta ayahnya mempermak baju itu.
"Kamu adalah role model untuk Seo Jung", kata Min Joon
Ki ja akhirnya luluh dia mau memakai gaun itu.

Seo Woo Jin telah bersiap-siap menemui park Ki Ja dilokasi pemotretan, dia berpakaian sangat rapi. Dan sebelum pergi dia tersenyum pada foto ibunya dengan bahagia.

Sesi pertama pemotretan selesai. Seo Jung berbincang kembali dengan Ki Ja. Ki Ja berkata bahwa dia akan cuti selama 3 bulan, selama dia cuti dia akan memberikan kursinya pada Seo Jung. Seo Jung mengingatkan Ki Ja saat-saat bahagianya dulu bekerja. Dia bangga akan kemajuan Seo Jung dan dia mengira Seo jung orang yang tepat untuk menggantikannya nanti.

Woo Jin datang menemui Ki Ja. Ki Ja malu dan risi karena dia sedang memakai gaun pengantin. Woo Jin diberi tahu oleh seo jung bahwa akan ada pemotretan Ki ja. Dan seo jung memitna Woo jin datang dan melihat Ki Ja memakai gaun pengantin
"Katanya kau pasti akan cantik memakai gaun pengantin", kata Woo Jin. Ki Ja cuek dan menganggap itu rayuan gombal. Woo Jin gugup dan malu dia ingin melamar Ki Ja.
"Sekarang dibanding mendiang ibu saya, kamulah orang yang paling saya inginkan untuk tinggal bersama", kata Woo Jin. Woo jin lalu mengeluarkan cincin. dia lalu berlutut di depan Ki Ja dan memakaikan cincin itu di jari Ki ja
"Aku tidak menjanjikan apa-apa, aku hany akan memberikan semuanya untukmu. berbagilah denganku dan tetaplah di sisiku"
Park Ki Ja luluh. Dia akhirnya tersenyum manis menerima lamaran Woo Jin.

Park Ki Ja meneruskan sesi pemotretan berikutnya denan gaun pengantin (mirip pre weeding). Para staf mendorong Woo Jin agar maju berpotret bersama Ki Ja. Beneran mirip foto pre wedding. Mereka juga berteriak agar mereka berdua berciuman.
Woo Jin mencium pipi Ki Ja dengan manis...

The End

Ini ada dokumentasi saat shooting. Ki Ja dan Woo Jin eh Kim Hye So da Ryu Si Won lebih manis kalo aslinya...
more »

Sinopsis Style Episode 15

Sinopsis Style Episode 15
Ki Ja memeluk Kim Joon
"Sebagai pria yang tidak bisa mendapatkan wanita dan aku sebagai wanita yang tidak bisa punya anak, jangan pergi..., kata Ki ja sambil menangis, dia merasa sedih dan hampa" Cuma kamu yang bisa aku  percaya sekarang"
Min Joon juga menangis terharu...

Di Luar Seo Woo Jin belum pergi. di menyaksikan mereka berpelukan dengan hati merana.
Woo Jin lalu pulang ke rumah, dia berbicara di depan foto ibunya.
"Ibu, seumur aku, aku menyatakan cinta di depan umum...dan aku juga ditolak". Woo Jin malang.

Min Joon akhirnya pulang ke rumah. Seo Jung sudah lama menunggunya, dia butuh teman curhat.
"Kau menangis", kata Min Joon. SEo Jung menjadi emosional selah menerima gaun dari ibunya.

Park Ki Ja dan para editor menyiapkan konsep edisi 203. para editor mulai minder, karena majalah Rian Lux juga akan launching bulan ini. Dengan kondisi keuangan dan sponsor seperti sekarang mereka merasa Style akan tersapu bergitu saja. Salah satu editor mereka juga dibajak oleh  Rian Lux. Dia menghadap Park Ki Ja dan memberikan surat pengunduran diri.

Park Ki Ja mempunyai projek baru yaitu membuat rancangan tas dengan tema mendiang top model Soe Yon So (ibunda woo jin).

Direktur Su dr bagian keuangan (kaki tangan Son Byung Yi) menemui Woo Jin di restoran. Darinya dia baru tahu bahwa Group Rian telah menagih utang sebesar 2.1 miliar won kepada Style.Woo Jin merasa mungkin sikap Ki Ja berubah karena masalah ini.

Min Jon menemui dokter kandungan Park Ki Ja yang juga kenalannya. Dia ingin tahu apa sebenarnya
penyakit Ki Ja. Dokter menerangkan bahwa Ki ja seharusnya cepat di operasi.
Begitu tahu penyakit Ki Ja parah Min Joon ke rumah Ki Ja dia ingin menjaga Ki ja. Min Joon membuatkan makan malam.

Woo Jin menelepon Ki Ja. Dia telah menunggu di luar rumah KI Ja ingin bertemu.
Woo Jin kecewa karena Ki Ja menjauhinya hanya karena masalah utang 2,1 miliar. Ia berkata akan menjual restorannya.
"Ibuku mewariskan Style padaku. Sekarang tidak ada yang lebih berarti bagiku daripada Style dan kau ", kata Woo Jin.
Min Joon khawair keadaan Ki Ja dia menyusul keluar dan membawakan jaket. Woo Jin sebal melihat Min Joon ada di sana.
"Ini bukan karena uang. Aku menginginkan kau turun dari jabatan, kata Ki ja berbohong. Min Joon lalu menuntun Ki Ja masuk. Woo Jin putus asa.

Min Joon menelepon Seo Jung dan memberi tahu di akan menjaga Ki Ja. Seo Jung mengerti tai dia ingin terus ditemani Min Joon mengobrol di telepon sapai dia tertidur.
Tengah malam Ki Ja mengaduh-ngaduh kesakitan. Min Joon bangun dan prihatin. Dia curhat pada Min Joon
"Aku tidak bisa punya bayi, bukan karena aku tidak mau menikah. Hal ini menyakitkan karena aku bukan wanita seutuhnya", Ki Ja menangis

Style edisi terbaru telah terbit. Rian Lux edisi perdana juga terbit. Son Byung Yi kesal melihat cover Style yang baru oleh Choi Young Ae. Son Byung Yi tadinya mengejar top model Choi Yong Ae, tapi rupanya Park Ki ja berhasil mendahului mereka.

Di pasaran rang-orang menyukai Style yang mempunyai artikel berbobot. Rian Lux yang dipenuhi sponsor menjadi tampak seperti catalog produk dan malah menjadi terlalu tebal.
Park Ki Ja masih menolak dioperasi dia ingin kontrak dengan Lee bang Ja beres dulu baru dia merasa tenang.
KI Ja ditemani Lee Seo Jung menemui Lee bang Ja di rumahnya. Saat makan tiba-tiba Ki Ja jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
Saat Ki Ja sadar dia telah ada di rumah sakit ditunggui oleh Lee Seo Jung. Dia berpesan pada Seo Jung  bahwa jangan ada siapapun yang tahu kondisi dirinya sampai kontrak dengan Lee Bang Ja ditandatangani.

Son Byung Yi bertindah jauh, dia membekukan keuangan Style karena menganggap mereka belum melunasi kewajibannya pada Groupnya. Managemen Style rapat mendadak. Ki ja keluar dari rumah sakit. Woo Jin memimpin rapat. Para manajer panik dan minta keputusan cepat dari Woo Jin. Woo Jin tidak bisa memberi arahan apa-apa. Dia hanya berkata bahwa ini urusannya dan dia yang akan bertanggung jawab.
Woo jin kembali ke resoran dia berpikir dan merenung. Dia kemudia memanggil pengacaranya dan memutuskan untuk menjual restorannya.
an
Ki Ja mendengar kabar restoran Woo Jin sudah ditawarkan untuk dijual. Dia sangat khawatir dan segera meluncur ke restoran Woo Jin. Ki Ja berlagak mengkritik Woo Jin, tapi kali Woo Jin dia tidak terpancing.
"Kamu tidak usah mempedulikan aku bagaimana hidupku selanjutnya . Setelah restoran terjual dan semua urusan Style beres aku akan kembali ke Amerika", kata Woo jin. Ki JA terhenyak (nah lo..nolak terus sih)
Woo jin memegang tangan Ki Ja
"Jagalah kesehatanmu, tanganmu begitu dingin (tanda tidak sehat)", kata Woo Jin. Ki Ja terharu
Woo Jin menyerahkan tas peninggalan ibunya kepada Ki Ja.
"Bukankah kau dulu sekolah designer di London. kau bisa memulai mendesain lagi. Ini tas yang sering digunakan oleh ibuku. Kau bisa menggunakannya untuk projekmu"
Ki Ja terharu matanya berkaca-kaca.
more »

Sinopsis Style Episode 14

Sinopsis Style Episode 14
Program mencari investor dari pembaca setia dihadiri oleh Seo Woo Jin, Son Byung Yi, dan Lee Bang Ja sebagai 3 pemegang saham terbanyak di Style. Seo Woo Jin telah angkat tangan tanda setuju. Tak lama kemudian Lee Bang Ja pun mengangkat tangannya tinggi-tinggi, semua bertepuk riuh.
Son Byung Yi merasa keki. Lee bang Ja menyindirnya, Son Byung Yi pun terpaksa mengangkat tangannya dengan setengah hati sambil tersenyum dipaksakan. Dengan dukungan pemegang saham terbesar, programpun dinyatakan berjalan.

Seo Jung di rumah kelelahan. Dia berkata pada Min Joon rasanya seluruh tubuhku sakit tak bisa bangun.
"Bukannya tadi di restoran banyak makanan enak, kamu malah minta dibuatkan mie instan", kata Min Joon
Seo Jung  ingin makan mi instan, tapi rasanya tidak berat untuk bangun. Min Joon akan menyuapi dia.
Seo Jung malu dia langsung bangun. Dia merasa Min Joon selalu memanjakannya. Min Joon berkata dia akan kembali ke London
"Rasanya aku sekarang akan lebih kehilanganmu dari pada Park Ki Ja", kata Min Joon

Akhirnya edisi 202 berhasil terbit walau dengan jumlah halaman yang menipis. Isue kesulitan yang dihadapi
Style justru mendukung simpati dan penasaran banyak orang. Majalah style langsung habis terjual, rekor setelah sekian tahun tercapai lagi. Di kantor bel dibunyikan tanda majalah habis terjual. Mereka semua bersorak.Tawaran wawancara dan sponsor pun mulai datang.

Para staf merayakannya dengan berolahraga bersama. Olahraganya unik sepakbola dengan aturan seperi base ball (asyik juga kayaknya). Park Ki ja tampak begitu bahagia, baru kali ini ngeliat Park kija tertawa. Park Ki Ja meminta maaf kepada Seo Woo Jin, dia menyadari dirinya tidak pintar meminta maaf dan berterimakasih.  Park Ki Ja berkata bahwa saat dia tahu Seo Woo Jin meminjam uang sampai menggadaikan restorannya dia sebenarnya terharu tapi dia sukar mengakuinya. Ki ja lalu berlari lagi dengan riang.


Son byung yi tentu kesal dengan prestasi Style. Dia mengundang Ki Ja makan bersama. Dia kembali menawari Ki Ja kembali ke pihaknya.Dia ingin menghancurkan Seo Woo Jin tapi dia tentu lebih memilih Style. Ki ja ragu. Style masih mempunyai hutang sebesar 2.1 miliar kepada grup Rian. Itu tidak sebanding dengan uang yang di setor Woo Jin dan harga restorannya. Presdir Son menyindir Ki Ja bahwa tentu akan lebih menyakitkan bagi Ki Ja jika melihat Seo Woo Jin hancur. Ki Ja tidak bisa meninggalkan Style, dia lalu mengembalikan kunci mobil yang pernah dibelikan Son Byung Yi untuknya.

Park Ki Ja kembali stres, perutnya juga sering sakit. Dia datang ke rumah Woo Jin. Saat menyentuh tangan KI Ja dia tahu Ki Ja sedang sakit. Mantan dokter alternatif...gitu loh
"Tanganmu begitu dingin, denyut nadimu juga lemah".
Woo Jin merawat Ki ja dia merendam kaki Kija dengan air panas. Ki ja kepanasan tapi dengan sabar woo jin terus merawatnya.

"Bukankah akan lebih enak jika kau hidup bersamaku, ada yang merawatmu jika kamu sakit, ada yang membantumu dan menemanimu", kata Woo jin. Ki Ja pasti tersanjung tapi dia masih ragu.
Lee bang Ja malam-malam datang ke kantor Style. Dia bertemu Ki Ja. Dia berencana memberikan cek kpada Ki Ja. Dia percaya pada kesungguhan Ki Ja dia memberi cek 100 juta won untuk Style. Lee Bang ja berkaa uang itu tidak perlu dikembalikan.
Lee Bang Ja kemudian menemui SEo Woo Jin, dia berkata akan membantu Style dan menjadikannya partner tanpa campur tangan dengan syarat Park Ki Ja harus tetap menjadi Pemimpin Redaksinya. Lee bang ja berkata Park Ki Ja adalah jantung dari Style. Seo Woo Jin berkata Lee Bang Ja tidak perlu khawatir karena Style itu sangat berarti untuk Park Ki Ja.

Seo Woo Jin menemui Park Ki Ja di kantor dia memberikan kabar gembira dari Lee Bang Ja. Bahwa asal Park Ki Ja tetap menjadi Pemimpin Redaksi semua akan beres.
Park Ki Ja lalu berkata
"Kalau begitu kamu bisa mengundurkan diri dari Style", katanya dingin. Son Byung Yi pasti tak berhenti sampai kamu hancur"
Woo Jin kaget karena tiba-tiba Ki Ja berubah sikap lagi padanya/
Park Ki Ja sebenarya ingin berjuang bersama Woo Jin tapi dia sangat tidak ingin melihat Seo Woo Jin hancur. Dia berusaha menutupi perasaannya terhadap Woo Jin.

Ibu kandung Seo Jung menemui Seo Jung di restoran, dia berkata ingin pergi belajar ke luar negeri. Selam ini dia tidak bisa pergi karena dia ingintahu terus kabar tentang Seo Jung. api sekarang dia ingin fokus pada dirinya sendiri. Dia mengucapkan selamat tinggal pada Seo Jung. Seo Jung menangis dia merasa tas saja lebih berharga dari pada dia. Seo Woo Jin menghiburnya
"Paling tidak ibumu berusaha mengajarkan cara mengucapkan selamat tinggal padamu", katanya.

Saat pulang ke rumah Seo Jung melihat ada bingkisan untuk dirinya. Dia membuka bingkisan itu, sebuah gaun pengantin dari ibunya. Ibunya ingin ketika suatu saat Seo Jung menikah, anaknya mau memakai gaun itu.

Malam-malam Min Joon memberesi barang-barangnya di kantor. Dia mendengar bunyi hp berdering dari ruang kerja Park Ki Ja. Dia masuk ke sana. Park Ki Ja dia temukan pingsan di lantai.

Min Joon membawa dia ke klinik. Park Ki Ja tidak mau menceritakan apapun tentang kondisinya. Dia hanya berkata anemia ,hemoglobinnya turun karena banyak pendarahan. Sebenarnya kali ini penyakitnya parah, ada tumor di rahimnya yang harus diangkat. Namun resikonya rahimnya jadi tidak normal. Dia tidak akan bisa punya anak.
"Tapi bukankah kau juga tidak ingin menikah bukan?", kata dokter yang juga sahabatnya.

Min Joon mengantar Park Ki Ja ke rumah. Mereka telah membeli banyak sayuran dan makanan bergizi. Min Joon membantu Ki Ja menyiapkan makan malam. Ki Ja kembali mengatakan dirinya baik-baik saja. Dia berkata akan menjaga kondisinya dengan makan makanan bergizi.
Seo Wo Jin menemui Ki Ja di depan rumahnya. Ki Ja sebenarnya tidak siap bertemu Woo Jin.

"Jadi setelah kamu mendapat partner baru (Lee bang Ja) kamu ingin menendangku keluar?", kata Woo Jin kecewa
Dengan kondisinya sekarang Ki Ja berniat melepaskan Woo Jin, Ki ja merasa tak punya lagi harapan untuk menikah dan punya anak.
"Sebenarnya hubungan kita tidak buruk, tapi karena kamu tidak berniat (resmi) menikah lebih baik kita akhiri saja. Kamu uruslah restoranmu. Seo Woo Jin sebagai chef sepertinya lebih menarik", kata Ki Ja sok dingin.
"Park Ki Ja, kamu pintar sekali mempermainkan laki-laki ya", Woo Jin kecewa, dia merasa dicampakkan.
 Ki ja langsung berlagak berbalik dan pergi.
Setelah Ki Ja jalan beberapa langkah, Woo jin berteriak
"Aku mencintaimu!". , katanya pada Ki Ja. Langkah Ki Ja terhenti, dia terhenyak. Tapi dia pura-pura tak peduli dan terus berjalan masuk ke dalam rumah. Dia ingat perkataan dokter tentang penyakitnya, hatinya  terluka.

Di rumahnya Min Joon pamit untuk pulang. Dia meminta seniornya itu untu mencoba hubungan dengan Seo Woo Jin.
"Ada yang menemanimu makan malam. hidup seperti itu tidak jelek"., kata woo jin
Dia berkata akan pulang ke London beberapa hari lagi.Saat Min Joon akan pergi, Ki Ja memeluk Min Joon.
 "Aku dulu mencintaimu", kata Min Joon
"Aku baru tahu rasanya, dulu pasti kamu merasa kesepian", Ki Ja  sekarang juga merasa dirinya hampa .

".Jangan pergi...", kata Ki Ja, dia merasa tak punya siapa-siapa lagi sekarang
Di luar ternyata Seo Woo Jin belum pulang. Dia melihat Ki Ja dan Min Joon tengah berpelukan.
more »

Sinopsis Style Episode 13

Sinopsis Style Episode 13
Park Ki Ja berlutut memohon di depan Seo Woo Jin. Dia ingin Woo Jin berunding kembali dengan Lee Bang Ja. Woo jin ragu dia tidak mau kasus ketergantungan dengan group Rian terulang kembali dengan group lain
"Aku akan menjual seluruh asetku, ataupun tubuhku sekalian jika itu mungkin..", kata Woo Jin
"Tolonglah, berundinglah lagi.."mata Ki Ja berkaca-kaca.
"Mengapa kamu jadi seperti ini?", kata Woo jin sambil menyuruh Ki Ja berdiri.
"Karena kita membutuhkan sponsor yang stabil, bukan hanya untuk edisi 202  tapi juga untuk 203 dst", kata Ki Ja

Seo Jung pulang ke rumah. Dia bercerita pada Min Joon bahwa tadi dia dan park Ki Ja berlutut di depan seorang nenek untuk mau jadi sponsor bagi Style. Min Joon tak percaya orang seorang park Ki Ja bisa berlutut di hadapan seseorang.
Min Joon menemui Ki Ja di kantornya. Dia menyatakan berhenti bekerja di sana sebagai freelancer.  Tapi Min Joon akan tetap membantu Seo Jung sampe proyek edisi 202nya selesai. Dia menggenngam tangan Park Ki Ja dan berharap Park Ki Ja tetap tegar dan kuat.


Park Ki Ja berjuang untuk projeknya. Seo Jung menyiapkan ruangan dan peralatan yang perlu untuk kontes desainer muda. Park Ki Ja menghubungi teman dan relasinya untuk menjadi mentor dan juri bagi kontes desainer itu.

Seo Woo Jin memimpin rapat perusahaan. Uang pinjaman sebesar 9 juta won sudah masuk ke kas Style, sehingga bisa digunakan unuk operasional penerbitan edisi berikutnya. Ki Ja senang, selesai rapat dia memegang bahu woo jin. Wo jin memegang tangan Ki Ja.

Lee Seo Jung hendak mewawancarai Lee Bang Ja. Woo Jin penasaran dengan nenek ini. Dia menitipkan pertanyaan kepada Seo Jung. Dia juga ingin Suo Jung merekam jawabannya karena dia ingin melihatnya langsung.
Min Joon dan Seo Jung datang ke rumah Lee Bang Ja. Wawancara diadakan di kamar pakaiannya. Seo Jung juga membawa video kamera. Nenek itu risi tapi Min joon seperti biasanya berhasil membujuk orang agar relaks di depan kamera. Lee Bang Ja menunjukkan koleksi baju dan tasnya. Dia juga menceritakan kisah dibalik barang-barang kesayangannya.
Lee Seo Jung juga menanyakan pertanyaan pesanan Woo Jin,
Seo Jung menghadap Woo Jin dia membawa rekaman wawancara dengan Lee Bang Ja. Lee Bang Ja berkata dia tidak ingin mengambil alih Style, dia ingin menjadi partner bagi Style.

2 orang karyawan style jadi mata-mata dari Pihak Son Byung Yi. Satu direktur keuangan Su, satu lagi editor senior. Direktur Su tau ada aliran dana besar masuk ke Style. Direktur Su kemudian atas perintah Son Byung Yi mengambil semua uang itu ke kas Rian dengan alasan unuk membayar utang ,karena selama ini Style dibiayai oleh Rian.
Ki Ja menemui langung direkur Su dan menyatakan kekesalannya.


Ki Ja frustasi. Seo Woo Jin rupanya sudah menyangka akan terjadi , dia mencari Ki ja p tak ada di kantor. Dia bertemu Min Joon. Dia bercerita kepada Min Joon jika tidak karena Ki Ja dia tidak akan mau masuk ke manajemen Style.
Woo Jin akhirnya bertemu dengan Ki Ja yang tengah panik. Ki Ja ingin berbicara serius tapi Woo Jin ingin Ki Ka pergi bersamanya selama 2 jam. Woo Jin membawa Ki Ja ke pinggir kota, kepinggir sungai. Dia ingin Ki Ja lebih santai.
"Pemandangan di sini juga udaranya membuat kita akan lebih fresh", kata Woo Jin. Woo jin lalu mengakui bahwa sebelumnya dia tidak begitu pedulii dengan mimpi ayahnya atau ibunya. jika di Style tidak ada Pemimpin redaksi seperti Park Ki Ja dia tidak ingin masuk ke Style. Woo Jin ingin membantu Ki ja sesuai yang dia bisa. Dia ingin Ki Ja percaya padanya.
" Jangan kau mengemis bantuan kepada Presdir Son ataupun berlutut di depan orang lain lagi", kata Woo Jin tak rela. Park Ki Ja terharu dan hampir menangis. Woo Jin lalu mencium Ki Ja. (akhirnya mereka mesra juga sempet cape liat mereka ribut terus) Malam itu mereka menghabiskan waktu berdua.

Keesokan harinya Seo Woo Jin menemui Son Byung Yi. Dia ingin uangnya dikembalikan. Dia sempat melihat cover Rian Lux yang memaajang dengan foto kakaknya di covernya. Dia menyindir kakaknya karena diusia yang setua dia masih ingin menjadi cover majalah.

Park Ki Ja mengadakan meeting dengan para editornya. Keuangan mereka tiba-tiba ambruk lagi dia meminta ide dari mereka. Lalu Seo Jung memberi ide untuk menjadikan pembaca setia mereka menjadi investor di majalah.  Seo Jung dan Park Ki Ja kerja lembur untuk membuat proposal. Kali ini Ki ja berbaik hati menyediakan kopi untuk Seo Jung.

Draft Edisi 202 telah keluar. Majalah ini sekarang tidak setebal dahulu karena banyak kehilangan halaman iklan. Untuk melawan Son Byung Yi Seo Wo Jin minta foto Lee Bang Ja dipasang sebagai cover majalah. Son Byung Yi panas mengetahui Lee Bang Ja sekarang banyak terlibat di Style.

Style mengundang 30-an pembaca setia mereka termasuk 3 pemegang saham terbesar untuk hadir di program pembiayaan majalah oleh pembaca. Acara berlangsung sederhana di restoran Seo Woo Jin (tapi makanannya dong  lucu-lucu) Lee bang Ja dan Son Byung Yi ikut hadir di sana. Park Ki Ja membuka acara dan menjelaskan bahwa unuk mencegah Style ditutup mereka membutuhkan dana dari para pembaca setia mereka. mereka meminta perstujuan pemegang saham yang hadir di sana. Seo Woo Jin sebagai pemegang saham terbesar 38% setuju. Lee bang ja sebagai pemegang saham ke tiga sebesar 14% pun mengangkat tangannya tanda setuju.

Mereka bertepuk tangan dengan riuh.
more »

Sinopsis Style Episode 12

Sinopsis Style Episode 12
Presdir Son Byung Yi, memang berniat menjatuhkan saudara tirinya Seo Woo Jin walau untuk itu dia harus menghancurkan Style yang pernah dia kelola. Setelah gagal mempertahankan kepemimpinannya di Style, dia akan menerbitkan Majalah mode baru Rian Lux, yang langsung dibiayai penuh oleh perusahaan mallnya Rian Grup. Dia merekrut mantan pemimpin redaksi style Kim Ji Won bergabung dengannya. Presdir Son secara diplomatis juga mengajak Park Ki Ja tetapi Park Ki Ja tidak bisa meninggalkan style begitu saja.

Seo Jung terlambat bangun dia panik, dan meminta min joon memilihkan baju yang cocok untuk dikenakannya. Saat keluar rumah dia melihat sepeda baru keren warna merah.
Min Joon menghadiahkan sepeda untuk SEo Jung sangat senang (jadi inget Eun Sung dpt sepeda dari Jun Se) . Saat Seo Jung pergi, Min Joon berkata dalam hati mungkin itu hadiah perpisahan darinya.

Dengan akan terbitnya Rian Lux ini bebreapa karyawan yang setia pada Son Byung Yi dibajak pindah ke Rian Lux. redaktur senior In Ja ditawari Kim Ji Won pindah ke Rian Lux dia diiming imingi jabatan redaktur pelaksana (ternyata selama ini dia blom resmi diangkat jd redaktur pelaksana oleh Ki Ja).
Keuangan lebih parah lagi karena para sponsor yang selama ini kebanyakan relasi Son Byung Hee cabut dari Style.


Park Ki Ja meminta In Ja memimpin para editor untuk bekerja keras dan kreatif mencari tambahan artikel untuk mengisi halaman iklan yang kosong. Kalau bisa tanpa biaya apapun dan tanpa model profesional.
Seo Woo Jin berusaha mencari pinjaman untuk suntikan dana ke Style dia menggunakan restorannya sebagai agunan. Seo Woo Jin juga menghadap Lee Bang Ja, ibu yang secara misterius mendukung dirinya sebagai penerbit style.

Park Ki Ja meminta Woo Jin menemaninya mencari sponsor baru yang meruapakan pesaing Rouen. Atas inisiatif Ki Ja, mereka meng- entertaint GMnya di sebuah klub. GM ini begitu sombong dan tengil dia berkata melecehkan mendiang ibu Seo Woo Jin. Ki Ja menahan tangan Woo Jin agar tidak terpancing. GM itu juga minta Ki Ja menuangkan minuman untuknya. Demi mendapat sponsor Ki Ja melakukannya. Tapi Woo Jin laki-laki dia marah wanitanya diminta menuang minuman. Pertemuan itu gagal. Woo Jin dan Ki Ja kembali ribut. Ki Ja rela melakukan iu dei para karyawan agar tidak kehilangan pekerjaan. Woo Jin tak rela Ki Ja menggunakan cara-cara seperi itu. Woo Jin berkata dia tak membutuhkan pemred yang demikian. Ki Ja pulang sambil menangis.

Lee Seo Jung secara tidak sengaja juga pernah bertemu dengan Lee Bang Ja, beliau menjadi langganan jahitan ayahnya. beliau suka memperbaiki koleksi branded antiknya di toko ayahnya. Dengan alasan mengantar barang dari toko ayahnya, Seo Jung ingin mengunjungi Lee Bang Ja. Dia memberikan jasa perbaikan gratis agar diperkenankan melihat koleksi-koleksi antik produk terkenal milik Lee bang ja. Seo Jung begitu antusias karena beliau banyak memiliki koleksi terkenal 50 tahun yang lalu. Dia minta ijin untuk menulis liputan ini ke majalah Style.


Presdir Son Byung Yi tidak hanya berhenti di situ saja, dia juga ingin merebut kembali proyek kompetisi desainer muda dari Park Ki Ja. Dia juga memanggil Elly, desainer yang Style incar untuk mau bekerja sama dengannya. Elly orang yg nyentrik dia cuek, bertingkah dan membuat bingung dan kesal Son Byung Yi.
SEo Jung memergoki Elly dipanggil pihak Presdir Son. Ki Ja memerintahkan SEo Jung unuk menunggu dan mengawasi terus Elly. Ki Ja juga lalu datang ke toko Elly. Untuk menghadapi Elly yang cuek dan angkuh dia mengkritik pedas gaun Elly yang dipajang di sana.
Ki Ja menggunting baju pajangan yang tidak dia sukai (gunting dibalas gunting hehe). Elly panik melihat baju rancangannya digunting begitu saja oleh Ki Ja. Ki Ja berkata dia tidak berniat membeli baju Elly tapi dia tahu Elly desainer muda yang potensial.
Park Ki Ja akhir2 ini terlihat sakit di perutnya, dia minta Seo Jung menyetir mobilnya.

Ki Ja menghadap Son Byung Yi dia meminta maaf dan menawarkan perdamaian soal proyek kompetisi desainer muda. Son Byung Yi sebenarnya ingin Ki Ja kembali padanya tapi dengan syarat dia harus membantu menghancurkan Seo Woo Jin. Jika tidak Style yang hancur, maka restoran Woo Jin yang harus bangkrut.

Park Ki Ja tidak menyangka Seo Jung ternyata mengenal Lee Bang Ja. Dia meminta Seo Jung mengantarnya menemui Lee bang Ja. Park Ki Ja memohon pada Lee bang Ja agar membantu Style yang diambang kehancuran, untuk bisa menerbitkan edisi mendatang saja mereka tidak yakin. Ki Ja berjanji Style akan sangat berterimakasih dan mendukung group perusahaan pimpinan Lee Bang Ja. Seo Jung juga ikut berlutut memohon.
Lee bang Ja berkata bahwa Pimpinan mereka, Seo Woo Jin sebenarnya telah menemuinya. Namun Seo Woo Jin tidak mau terikat dengan perusahaannya.

Park Ki ja mendatangi rumah Seo Woo Jin, dia kali ini berlutut memohon agar Seo Woo Jin menolong mereka dan mau kembali berunding dengan Lee Bang Ja. Seo Woo Jin melunak dan berkata bahwa mereka sudah mempunyai pengalaman buruk dengan terikat pada group Rian (group presdir Son). Dia tidak mengenal Lee Bang Ja dan tidak mau suatu saat kejadian buruk seperti ini muncul lagi. Dia minta Park Ki Ja berkonsentrasi pada proyeknya, jika berhasil tentu itu akan menarik para sponsor bergabung. Woo Jin memegang bahu Ki Ja dan berkata
"Aku akan menolongmu. Kalau perlu aku akan menjual seluruh asetku bahkan tubuhku juga jika mungkin..."
more »

Sinopsis Style Episode 10

Sinopsis Style episode 10
Park Ki Ja berkata dia bukan Pemimpin Redaksi jika dia tidak bisa melindungi editornya. Dia merobek draft tulisannya. Dia meminta Seo Jung juga memusnahkan tulisannya karena walaupun bagus Style tidak bisa menerbitkannya. Seo Jung kemudian juga merobek robek draft artikelnya. Mereka berdua terharu. Mereka lalu melemparkan sobekan-sobekan itu ke udara. (Biarlah semua kekecewaan juga ikut pergi bersama angin)

Park Ki Ja stress dia minum di bar, dia menghubungi Min Joon. Min Joon datang menemani Park Ki Ja. Park Ki Ja dipusingkan oleh  Seo Woo Ji ada yang menurutnya tidak memperhatikan Style sebagai Pemimpin perusahaan dan penerbi. Juga masih ada lagi kasus Seo Jung dituntut desainer Hong dan juga Son Byung Yi yang akan memangkas budget style dan ingin memecat Seo Jung. Min Joon memberikan saran agar Ki Ja  keluar saja dari Style
"Memang tidak ada lagi tempat untukmu berkarir?", nasehat Min Joon
"Aku telah ikut membesarkan style selama 10 tahun", kata Ki Ja dia merasa tak ingin mengorbankan karirnya di Style.
Ki Ja juga berkata telah banyak dulu yang dia korbankan yaitu Min Joon juga pernikahannya. Padahal dia rindu ingin punya anak dan itu pernah membuanya gila.
Min Joon lalu berkata bahwa dia akan mengakui tentang keadaan dirinya sebenarnya kepada Seo Jung. Ki Ja tidak setuju, dia khawatir keterusterangan itu akan melukai Min Joon
"Di korea tidak semua orang bisa menerima keadaan sepertimu. Pulanglah ke London", kata Ki ja cemas.
Tapi Min Joon percaya Seo Jung mau mengerti.

In ja, redaktur pelaksana menakut-nakuti anak buahnya , dia tahu bahwa yang ingin menghancurkan karir Seo jung (yang posting tulisan seo jung ke internet) pasti orang yang mempunyai motif tertentu. Dia juga tahu orang itu pasti takut karirnya terhambat oleh Seojung. Jin Sun dan Jae Suk yang merasa bersalah langsung jadi gugup. In Ja juga berkata dia telah meminta rekaman kamera CCTV ruangan editor pada malam itu. Park Ki Ja datang dan berkata bahwa dia juga telah melihat rekaman CCTV. Cha ji Sun dan jae suk gemataran. Ki Ja meminta In Ja membawa Ji Sun menghadapnya. Ji Sun begitu takut. tapi Ki Ja ternyata memberi kesempatan pada Ji Sun. Ki ja memanfaatkan kemampuan Ji Sun yang bisa berbahasa perancis untuk menolong seo Jung dari kesulitan. Dia minta Ji Sun menyelidiki karir desainer Hong di Paris dan mencari apa ada kritik dari pengamat mode di Paris tentang karya disainer Hong.

Seo Jung memikirkan perkaaan Min Joon di jalan. Apa benar dia lelaki yang tidak normal. Seo Jung lalu diam-diam datang ke tempat ibunya. Ibunya memergokinya. Ibunya berkata sebaiknya mereka tidak usah bertemu lagi. Karena akan saling menyakitkan dan takut itu jadi beban baginya.
"Aku akan terus membaca artikelmu di majalah", kata ibunya. Ibunya beranjak pergi sambil menahan tangis, lalu pergi dengan lelaki lain.
Seo Jung menginap di kantor. dia tidur di sofa kantor sambil menangis memikirkan  ibunya. Min Joon datang melihat keadaan Seo Jung.
Min Joon berkata dia ingin mengaku pada Seo Jung. Seo Jung menangis di bawah selimut, dia sebenarnya sedang tidak mau diganggu. Min Joon terus nyerocos bicara. Dia juga menyesal membuat Seo Jung tidak punya tempat tinggal, karena dulu dia yang memberikan saran pada Seo Jung mencarikan ruko buat ayahnya (uang seo jung habis buat bantu ayahnya).
"Memang aku memanfaatkanmu karena Park Ki Ja. Tapi tidak sepenuhnya begitu. aku di sini tidak punya siapa-siapa. Hanya padamu aku merasa bisa bergantung. lelaki tidak sekuat yang kau kira", kata min joon sambil menangis. Dia mengajak Seo Jung pulang ke rumahnya. Seo Jung luluh dan ikut menangis juga.
Pagi hari Seo Jung bangun terlambat. Min Joon membawakan minuman ke kamar Seo Jung.
Seo Jung merasa nyenyak tidur karena sudah beberapa hari tidur di sofa.

Draft edisi 201 telah keluar. Son Byong Yi dan Ki Ja merasa puas terutama tentang liputan pemotretan Choi Ah Yong. Namun ketika edisi 201 dicetak dan dipubikasikan ada yang membuat mereka kaget. Nama penerbitnya telah diganti menjadi Seo Woo Jin. Son Byung Yi kesal begitu jg Ki Ja karena merasa edisi 201 ini masih banyak peran dari Predir Son Byung Yi. Ki Ja menghadap Son Byung Yi. Son Byung Yi menyerah, dia akan menyiapkan pesta perayaan untuk menyambut pemimpin baru di Style.
Ki Ja menyiapkan pesta itu, dia meminta In Ja mencarikan sponsor dan membuat acara yang pas untuk diliput Style.
Seo Jung melihat foto-foto Park Ki Ja masa lalu yang dia kumpulkan dari Min Joon. Dia tertarik melihat Ki Ja memakai trench coat (mantel luar untuk musim gugur/dingin yang berpotongan maskulin seperi jas hujan). Dia mendapatkan ide.

Park Ki Ja kembali menemui Seo Won Jin, dia membawa buket bunga yang istimewa. Woo Jin berkata restoran bukan catwalk yang seenaknya Ki Ja bisa datang dan pergi kapan saja. Ki Ja  memberitahukan akan ada acara perayaan pengangkatan woo jin sebagai pemimpin perusahaan. Dia memberikan buket bunga tapi memberikan nya dengan gengsi, katanya dia takut dia tidak bisa memberi selamat pada acara perayaan karena sebal terhada Woo Jin (mereka berdua brantem mlulu hehe kalau cinta jangan gitu dong haha).
Saat Ki Ja akan pergi Woo Jin bertanya
"Mana yang lebih kamu sukai Woo Jin sebagai manusia, sebagai lelaki atau sebagai Pemimpin majalah Style?"
"Kalau kamu mana yang kamu sukai Ki Ja sebagai manusia, sebagai wanita atau sebagai emimin redaksi?", Ki Ja balik bertanya.
"Yang paling sedikit sukanya adalah Ki Ja sebagai pemimpin redaksi", jawab woo jin.
"Aku juga begitu. Woo Jin sebagai pemimpin majalah style adalah suatu kegagalan", kata Ki ja langsung pergi.

Di Kantor, Seo Jung mengajukan idenya untuk tema gaya edisi 202. Dia ingin mengangkat tema trench coat. Trench coat yang terkesan maskulin sangat mencirikan kehidupan seorang editor. Dia ingin para editor yang menjadi modelnya  juga untuk menghemat budget.

Para editor bersiap-siap pergi ke acara perayaan di Incheon. Seo Jung dan Min Joon tidak ikut, mereka bertugas menyiapkan acara pemotretan.  Acara pemotreatan dilakukan nanti setelah acara perayaan. Son BYung Yi dan Ki Ja akan pergi ke Incheon bersama-sama. Son Byung Yi tiba-tiba berubah pikiran dia minta acara perayaan dibatalkan.
Ki ja tidak bisa menghubungi Woo Jin, dia meminta Seo Jung mencari Wo Jin. Woo Jin ternyata terlanjur datang ke tempat acara dan kesal karena mendapati ruangan yang kosong.
Woo Jin tidak mau datang ke Incheon dengan tangan hampa dia juga ingin secara resmi bertemu dengan staf lainnya. Dia bersama Seo Jung datang ke tempat staf akan melakukan pemotretan.
Dia lalu memperkenalkan diri sebagai pemimpin /penerbit Style yang baru.
Ki Ja dan Son Byung Yi juga datang ke pemotretan, mereka heran  melihat woo jin ada di sana
"Aku ingin menengok karyawanku di sini", Woo jin menantang.
Son Byung Yi juga melihat Seo Jung ada di sana
"Bukankah aku memintamu untuk memecatnya?" kata Son byung yi pada Ki Ja. Kija bingung, woo jin memotong bahwa para editor Style sudah dalam wewenangnya sekarang. Kakaknya tidak berhak ikut campur. Son Byung Yi kesal, dia juga menganggap Ki Ja sudah mengkhianatinya
"Aku tidak akan melupakan kejadian hari ini", kata Son mengancam Ki Ja.
Acara pemotretan dilaksanakan. para staff menjadi modelnya, mengenakan trench coat


Seo Jung sudah mengepak barang-barangnya dia sudah siap jika harus dikeluarkan dari Style. Ki Ja dan Cha Ji Sun punya kejutan untuk Seo Jung. Majalah Style di Perancis menulis kritik tentang desainer korea Hong. Park Ki Ja ternyata mengirimkan tulisan Seo Jung ke editor fashion Style di Perancis, mereka mempelajari tulisan Seo Jung. Kasus seo jung bisa dianggap selesai. Seo Jung lega dan bahagia dia berterimakasih pada Ji Sun dan Park Ki Ja karena dia tetap bisa bekerja di Style.

Min Joon berkata pada Seo Jung bahwa hasil foto Woo Jin lumayan bagus dan layak diterbitkan untuk menunjukkan pimpinan Style yang baru. Seo Jung setuju dan meminta Min Joon sendiri yang menunjukkannya pada Woo Jin.

Min Joon mendatangi Woo Jin di restoran dengan membawa hasil foto-foto. Woo Jin sebenarnya tidak suka bertemu Min Joon. Min Joon berkata demikian juga dengannya. Pada saat yang sama Park Ki Ja   juga ingin menemui Woo Jin, dia frustasi karena presdir Son sepertinya membalas dendam kepadanya dengan membatalkan proyek yang selama ini dia rencanakan. Sampai di restoran Ki Ja kaget melihat Min Joon berdekatan dengan Woo Jin dengan cara yang tidak "biasa"
more »

Sinopsis Style Episode 11

Sinopsis Style Episode 11
Park Ki Ja marah melihat Kim Min Joon mendekati Seo Woo Jin. Kim Min Joon berkata ini karena Woo Jin telah mempermainkan Ki Ja. Ki Ja meminta Min joon jangan mengurusi urusan pribadinya dan minta dia pergi dari sana dulu.
Seo Woo Jin juga tidak merasa bersalah dan merasa mampu menjaga dirinya sendiri tanpa campur tangan Ki Ja. Suasana jadi kaku. Ki Ja sebenarnya hanya ingin mengadu karena Son Byung Yi membatalkan proyek pencarian desainer baru. Son Byung Yi mengambil proyek itu darinya untuk dirinya sendiri. Padahal dirinya telah meminpikan projek iu sejak lama. Woo Jin berkata sebenarnya tahu bahwa Ki Ja telah berusaha keras untum membangkitkan kembali Style. Woo Jin sedih karena dia tidak bisa banyak membantu Ki Ja.

Seo Jung senang karena dia tidak jadi dipecat dia membawa teman-temannya maen ke bar. Seo Jung juga kemudian menelepon Min Joon minta dia ikut bergabung karena dia tidak PD berdansa (Min joon jago nari).

Park Ki Ja bertekad mengerjakan proyek impiannya sendiri. dia mencoba dengan segala daya upayanya sendiri. Dia berkoordinasi dengan In Ja dan para editornya untuk mencari desainer muda yang berpotensi dari semua tempat yang mungkin. Park Ki Ja juga mencari sponsor sendiri untuk membiayai kegiatannya

Seo Jung sedang hunting item   yang menarik untuk majalah.
Dia kemudian tertarik pada koleksi baju di suatu rumah, dia masuk ke rumah itu melihat-lihat. Pemiliknya tempat itu seorang wanita , dia curiga pada Seo Jung yang mengamati dengan teliti hasil karyanya. Dia menuduh Seo Jung ingin mencuri desainnya. Dia mengancam Seo jung dan menggunting baju seo jung tanpa ampun. Seo jung ketakutan (ini cewe kasar amat).

Ki Ja kembali menemui Woo Jin dia kecewa karena Woo Jin idak meluangkan waktu pun untuk mengurusi Style. Cuma di restoran terus hehe.
"Kamu sebenarnya ingin Style bubar ya?", tanya Ki Ja kesal
"Siapa yang mau membubarkannya , aku tidak berniat begitu", kata Woo Jin. Woo jin berharap Ki Ja mempercayainya, mereka sekarang tidak mungkin melawan dan Son Byung Yi dan mengandalkan iklannya.
 "Carilah segara cara walau harus mengurangi banyak halaman ataupun mencetaknya jadi hitam putih", kata Woo Jin. Ki Ja kesal (majalah mode dicetak hitam putih yang bener aja kli woo jin ini)

Seorang wanita paruh baya menemui Woo Jin dia adalah pemegang saham yang secara mengejutkan datang untuk mendukung suaranya bagi woo Jin
"Aku ini pemegang saham di Style, aku tidak ingin mengalami kerugian,Coba katakan apa rencanamu untuk Style", ibu itu menantang Woo Jin

Ki Ja menengok ruangan kerja Min Joon. Min Joon berkata dia berencana keluar dari style telah pekerjaan terakhirnya tuntas. Ki ja mengajak Min Joon makan malam. KI Ja membujuk Min Joon tetap bekerja di Style.
"Jangan sampai kau menutup hatimu lalu kau akan menutup kesempatan karirmu juga".

Malm itu Woo jin menemui Seo Jung, dia ingin meminta dukungan Seo Jung, Woo jin ingin mulai bekerja di Style.
 
Seo Jung memasakkan makan malam untuk Min Joon. Dia menunggu Min joon, tapi ia tak kunjung pulang ke rumah (min joon lagi sama Ki Ja). Ketika Min Joon pulang ke rumah , Seo jung sudah tertidur dia masih menghangatkan makanan unuk Min Joon. Min Joon berkata dalam hati jika karena tidak ada Seo Jung tentu dia tidak pulang ke rumah malam ini (mabuk-mabukan tentunya).

Pagi-pagi Woo Jin sudah menjemput Seo Jung. Seo jung sampai tertidur di mobil. Sebelumya berangkat kerja Woo Jin ingin mengunjungi makam ibunya.
Dia membawakan bunga dan majalah style edisi 201 ke makam ibunya.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa ibu, tapi aku akan berusaha keras"

Seo woo jin datang ke kantor style (seo jung udah di drop di mana dulu kali ga ada soalnya). Pem red dan para direktur menyambutnya. Woo jin langsung mengadakan meeting dengan para direktur dan pemred.
Woo Jin berkata dia berencana melakukan restrukturisasi/perampingan (pada akhirnya nanti ada pemecatan). Ki Ja protes.
"Aku memang tidak tau apa-apa entang majalah, tapi aku tahu manajemen. tidak ada yang bisa dilakukan sekarang untuk menghindari hal itu", kaWoo Jin

Desainer unik yang pernah mengguntin baju seojung bernama Elly, Ki Ja sangat tertarik pada desainnya. Dia ingin Elly diajak unuk bergabung dalam proyek kompetisi ini.
Seo Jung mendatangi Elly, kali ini dia berhati-hati (serem banget cewe ini soalnya), dia merayu dengan membawakan makanan untuk kucing ely.Dia mengajak ely menemui park Ki Ja.
Elly sempat menolak tawaran dia tidak ingin disainernya dijual murah dengan alasan kompetisi.
Ki ja berkata bahwa bagaimanapun desainer akan merasa puas jika karyanya bisa dinikmai banyak orang.

Son Byung Yi memang berniat serius membalas dendam begitu dia tahu Ki Ja juga bersaing dengannya untuk proyek kompetisi desainer muda, dia menarik pemred lama style ke pihaknya.
Ki Ja diundang menemui Son Byung Yi di sana sudah ada seniornya eks pemred Style (namanya lupa). mereka memperlihatkan cover majalahnya yang baru.
Dia membuat majalah tandingan Style...
more »