Yi Gak memberikan kacamatanya pada Yong Seol. Ia bergegas masuk ke mobil.
Tapi Yi Gak ingin pergi sendiri, ini masalah antara aku dengan Yong Tae Mu, kami harus menyelesaikannya sendiri. Yi Gak masuk mobil dan pergi.
Se Na berkata tidak masalah. Keduanya duduk dan Jang berkata kalau ia tidak bisa menunggu sampai besok untuk mengatakan hal ini pada Se Na.
Se Na : Apa yang ingin anda katakan?
Jang : Se Na, aku menemukan putriku.
Se Na terkejut, ia tanya ..In Joo-ssi? Jang menggeleng, ia berpikir tidak akan bisa menemukan In Joo.
Jang : Kenyataannya, aku memiliki dua orang anak perempuan. Ada In Joo, anak yang kucari dan yang lainnya lagi...In Joo eonni. Aku tidak menemukan In Joo tapi menemukan kakaknya.
Sena, kakak In Joo adalah..Kau.
Jang minta Se Na memanggilnya Ibu. Setelah aku melahirkan dirimu, aku meninggalkanmu dalam asuhan Man Ok eonni. Itulah mengapa kau mengira kalau Man ok eonni adalah ibu kandungmu dan hidup seperti itu sampai sekarang ini.
Jang menangis, aku...adalah orang yang jahat. Se Na aku minta maaf.
Se Na gemetaran, ia minta maaf dan ingin minta waktu sebentar untuk berpikir. Se Na jalan keluar kamar. Jang hanya menghela nafas sambil menangis.
Tae Mu yang sedang menunggu Yi Gak berkata ia ada di tempat jauh. Se Na menanyakan Park Ha. Tae Mu berkata Park Ha ada di tempat yang aman. Kenapa suaramu seperti itu?
Se Na tanya apa yang sudah dilakukan Tae Mu pada Park Ha. Tae Mu belum melakukan apapun. Ia hanya memastikan Park Ha tidak akan keluar sampai Jang pulang ke HK.
Se Na berkata kalau anak perempuan yang ditemukan Jang bukanlah Park Ha. Jang bahkan berkata ia akan berhenti mencari putrinya yang ke-2.
Se Na : Aku juga salah paham, sekarang biarkan Park ha pergi.
Tae Mu melihat mobil Yi Gak dan ia mengiyakan Se Na, baiklah sekarang aku tutup dulu.
Yi Gak memberikan ponsel milik Tae Yong. Tae Mu melihat fotonya dan mengancam, kalau sampai kau menyimpan salinannya dan menggunakan foto2 itu untuk mengancamku lagi, aku tidak akan berhenti sampai disini saja.
Yi Gak berkata ia tidak ingin hanya membuat Tae Mu ketakutan, tapi ia ingin membuat Tae Mu menyesal sampai ke tulang2nya.
Yi Gak : Dimana dia? Katakan dimana lokasinya!
Tae Mu : Di tempat pembuangan rongsokan tidak jauh dari sini.
Tae Mu ingin Yi Gak membungkuk dulu di depannya untuk mengambil kunci itu. Yi Gak mengepalkan tangan, seumur hidup, ia hanya membungkuk pada Raja dan mungkin Nenek atau ibunya, tapi demi Park Ha, Yi Gak membungkuk di depan Tae Mu untuk memungut kunci mobil.
Tae Mu tampak puas. Lalu beberapa preman suruhannya datang memukuli Yi Gak.
Yi Gak tidak bisa melawan dan jatuh bergulingan.
Yong Seol mencekek seorang preman dan teriak, Yang Mulia, saya mampu mengatasi ini. Tolong bergegas dan selamatkan Park Ha.
Yi Gak : Baiklah, kau harus berhati-hati!
Tae Mu bingung melihat perubahan kondisi ini. Yi Gak bergegas masuk mobilnya dan pergi. Tae Mu akhirnya pergi.
Jang : Se Na, ayo kita mulai lagi dari awal di HK. Saat kau berbohong padaku,aku berpikir kalau semua ini adalah kesalahanku. Itulah mengapa aku sangat marah.
Se Na menangis dan minta maaf berkali-kali pada ibunya.
Park Ha menangis di pelukan Yi Gak. Ia benar2 ketakutan.
Yi Gak dan Park Ha keluar mobil. Joseon 3 langsung mendekat dan menanyakan kondisi Park Ha. Apa kau baik2 saja, Park Ha noona?
Park Ha tanya jam berapa sekarang. Yi Gak berkata sudah pagi. Aku lapar, kita masak omurice yuk?!
Yi Gak : Kau mengerahkan semua kekuatanmu semalam, itulah mengapa kau merasa pusing. Aku yang akan masak omurice, kau istirahat saja.
Park Ha tetap ingin masak omurice untuk Yi Gak.
Yi gak mencium mata Park Ha, kalau kau tidak menutup matamu, maka aku harus mendisiplinkan-nya juga.
Park Ha geli, idiot. Tapi ia menutup mulut dan matanya rapat2 lalu kembali tidur. Yi Gak tersenyum, ia menyelimuti Park Ha dan jalan keluar. Park Ha membuka mata lagi dan tersenyum.
Park Ha tidak setuju, ia tidak mau membiarkan Yong Tae Mu berpikir sudah berhasil membuatnya takut. Aku harus bekerja untuk Presdir Jang karena ini hari terakhirnya (di Korea).
Yi Gak menyesal, Park Ha bahkan tidak bisa melaporkan percobaan pembunuhan yang dialaminya pada polisi karena itu akan mengungkap identitas Yi Gak. Apa kau merasa ini tidak adil?
Park Ha yakin mereka akan dihukum Tuhan. Satu hari, mereka akan membayar apa yang sudah mereka lakukan.
Yi Gak : Jika Tae Mu tahu siapa ibumu, dia tidak mungkin mengatakannya padamu.
Park Ha bertekad akan mencari tahu sendiri. Sampai saat ini, karena kukira ibuku tidak mencariku, aku sama sekali tidak berusaha mencari. Tapi mulai sekarang, aku akan menemukannya.
Yi Gak : Baiklah. Apa rencanamu?
Park Ha ingin memasang iklan pencarian dengan foto masa kecilnya. Jika ibuku mencariku juga, dia pasti akan melihatnya.
Tae Mu heran bagaimana bisa seperti ini. Se Na hanya berkata kalau kehidupan ibu kandungnya memang sedikit rumit. Aku adalah putri kandung Presdir Jang. Park Ha tidak tahu apapun soal ini. Dia hanya perlu hidup saja seperti itu terus.
Tae Mu menggenggam tangan Se Na, ia tampak sangat gembira kalau ternyata Se Na memang benar putri kandung Jang.
Se Na minta Tae Mu jangan membicarakan masalah saham dulu, ia masih harus bertemu ibunya.
Park Ha : Presdir, sesuatu yang baik pasti sudah terjadi. Wajah anda berseri-seri.
Jang senang, benarkah? Apa kelihatan? Park Ha mengangguk.
Jang tanya apa isi amplop Park Ha. Park Ha berkata isinya foto keluarganya. Ia ingin memasang iklan untuk mencari ibunya.
Jang ingin melihatnya. Park Ha terkejut, anda ingin melihatnya? Jang mengangguk.
Jang : Se Na, aku ingin ke rumah kakak Man Ok sekarang. Kau harus kesana juga.Sebelum kita pergi ke HK kau harus mengucapkan selamat tinggal pada ibu yang membesarkanmu.
Park Ha terkejut mendengar ini. Di seberang sana, Se Na juga terkejut mendengar ibunya akan pergi ke rumahnya.
Se Na panik, ia harus menyingkirkan semua foto Ayah Park Ha di rumahnya. Bisa berbahaya kalau ibunya melihat foto ayah Park Ha. Ibu pasti akan langsung tahu kalau Park Ha adalah putrinya.
Park Ha heran, bagaimana bisa?
Jang : Man Ok eonni membesarkan Se Na demi diriku. Se Na adalah putri kandungku.
Park Ha tanya apa dia adalah In Joo yang dicari Jang. Jang menggeleng, aku tidak bisa menemukan In Joo. Se Na adalah In Joo eonni, aku sudah mengetahuinya sejak lama.
Tiba-tiba Se Na datang, tapi ia tidak menyapa Man ok. Se Na langsung mengambil semua foto keluarga yang ada ayah Park Ha.
Man Ok : Aku ingin menunjukkannya pada ibumu. Aku yakin ia pasti ingin tahu bagaimana kau tumbuh.
Se Na memasukkan album itu ke dalam tasnya, sudahlah, aku akan membawanya saja ke HK bersamaku.
Ibu tampak sedih, bagaimana kau bisa dengan mudahnya berkata akan pergi?
Hanya karena aku akan ke HK, tidak berarti aku bukan lagi anak ibu.
Se Na ingin semuanya disimpan sebagai kenangan manis saja, aku akan membawa semua foto ini ke HK untuk dilihat jika aku merindukan ibu.
Hati Man Ok luluh dan mengiyakan saja keinginan Se Na.
Jang heran, kenapa bukankah ini rumah Park ha juga.
Park Ha berkata ia kesini bukan sebagai anak, tapi sekretaris Jang. Jang harus ke atas dan menyelesaikannya dengan ibu dan Se Na.
Kalau aku memasak seafood, Se Na tidak akan memakannya karena katanya baunya tidak enak. Man ok menunjuk teri, hanya ini ikan yang akan dimakan Se Na, ikan teri. Tapi ikan ini juga harus dibumbui dengan baik dan digoreng garing.
Man ok menahan tangis, kalau sedikit lembek saja...lalu ia tidak tahan lagi dan terisak.
Man ok mengusap air matanya, kenapa aku seperti ini. Aku tidak seharusnya menangis. Se Na sudah bertemu ibu kandungnya dan akan mulai hidup baru, itu sebabnya aku membuat semua makanan ini, bahkan sup rumput laut.
Man ok berkata supnya sudah dingin dan akan memanaskannya lagi. Tapi saat akan mengangkat panci, pancinya masih panas, sehingga tangan Man ok terbakar.
Se Na terkejut, Ibu kau tidak apa-apa?
Jang tahu Man Ok sedih sekali. Ia berdiri dan memeluk Man Ok. Keduanya menangis.
Yi Gak tanya apa Park Ha tahu dimana tempat ini. Park Ha merasa tidak kenal.
Yi Gak membenarkan. Jadi kau mengenalinya.
Park Ha : Jadi, kalau begitu ini di New York. Di pub tempatku bekerja. Oh ini aneh sekali!
Park Ha baru sadar kalau Tae Yong dan Tae Mu datang bersama di pub tempatnya kerja. Park Ha sadar dan mengeluarkan lukisan postcard itu. Ia mengerti sekarang bagaimana caranya lukisan itu bisa diterima managernya.
Hari itu, Tae Yong sendiri yang meninggalkan kartu pos ini di meja counter.
Yi Gak membenarkan, tapi Tae Mu masih bohong kalau ia bertemu dengan Yong Tae Yong di New York.
Yi gak memakai kacamata Tae Yong : Aku akan benar2 menghancurkannya.
(Karakter Yi Gak beda dengan Tae Yong, dia ini orang berkuasa dari Joseon asli, karakternya mengarah ke destroyer haha..)
Tae Mu : Oh, Kau terlambat 10 menit.
Tae Mu : Tidak, kau selalu ke kantor tiap hari. Kenapa kau tidak datang hari ini?
Yi Gak berkata kemarin ia menyetir jauh sekali dan ia merasa tidak cocok kerja di kantor. Hyung, kau seharusnya terus mengurus perusahaan seperti sebelumnya.
Tae Mu tersenyum, ayo masuk. Tapi suasana di tempat ini agak sedikit aneh untuk dua pria seperti kita. Yi Gak tersenyum.
Yi Gak berkata ingin mengenalkan seseorang kepada Tae Mu. Tapi sepertinya orang itu belum datang.
Tae Mu ingin tahu siapa orangnya. Yi Gak hanya berkata tunggu saja. Yi Gak akan ke toilet dulu.
Park Ha melihat Tae Mu dan menyindirnya, setelah melakukan hal seperti kemarin kau pasti tidur nyenyak.
Tae Mu membalas Park Ha, kau seharusnya lapor ke polisi, tapi kau tidak bisa karena si penipu itu kan? Kuberikan nasehat ya, kau seharusnya hati-hati dengan orang yang kau kencani
Park Ha : Kurasa tidak ada yang harus kita bicarakan lagi.
Park Ha : Aku datang karena punya janji.
Yi Gak mendengar percakapan mereka. Lalu ia mendekat dan pura2 heran, Hyung, kau tahu siapa dia? Kalian saling kenal?
Yi Gak dengan santai menjelaskan ke Tae Mu, aku kebetulan bertemu dia kemarin dekat kantor. Entah bagaimana dia tampak tidak asing bagiku.
Park Ha : Karena dia mirip sekali dengan orang lain yang kukenal, aku menatap ke arahnya juga.
Tae Mu terkejut. Tapi mengendalikan diri. Yi Gak menoleh ke Park Ha, dimana? Apa kau membawanya?
Park Ha mengiyakan dan mengeluarkan kartu pos dengan lukisan wajah dirinya.
Yi Gak mengambil kartu pos itu dan menunjukkan pada Tae Mu, katanya aku yang melukis ini. Aku tidak begitu ingat soal itu.
Park Ha ke Tae Mu : Saat itu, kau juga ada disana.
Tae Mu terkejut, apa katamu?
Yi Gak mengamati ekspresi Tae Mu. Tae Mu jelas pucat dan mulai panik, ia berkata Park Ha pasti salah lihat.
Yi Gak ke Park Ha : Kakak-ku berkata dia tidak pernah bertemu denganku saat di New York, jadi kau pasti salah lihat.
Park Ha : Benarkah?
Tae Mu gelisah dan mencoba pergi karena ada pekerjaan. Yi Gak menahannya, ia merasa aneh bertemu Park Ha sehingga ingin mengatakan hal ini pada Tae Mu.
Park Ha berkata ia juga ada pekerjaan dan ingin pergi lebih dulu. Yi Gak berdiri, baiklah aku akan menemuimu lagi lain waktu.
Tae Mu : Ya, itu mungkin.
Yi Gak : Jadi, mungkin kami bisa berkencan, kalau saja aku tidak mengalami kecelakaan itu. Aku benar2 tidak bisa mengingat kecelakaan itu. Benar2 membuatku frustrasi.
Yi Gak masuk kamar dan tanya apa yang dilakukan Tae Mu di kamarnya.
Tae Mu berbohong dan berkata ingin mencari buku. Tae Mu tanya apa Tae Yong memakai laptopnya.
Yi Gak : Tidak, karena laptop itu sudah lama.
Yi Gak : Di Joseon, Putri Mahkota dan Bu Yong adalah saudara kandung, tapi di waktu ini kalian cuma saudara tiri. Ada sesuatu yang membuatku bingung. Tapi jika Hong Se Na punya ibu kandung lain dan kau juga punya ibu yang lain, mungkin saja sama seperti saat di Joseon. Kalian mungkin saja saudara kandung.
Kau juga mungkin adalah putri kandung Presdir Jang.
Yi Gak geli, apa Nenek benar2 senang?
Nenek : Tentu saja. Apa kau benar2 tidak akan melukis lagi?
Yi Gak mengajak Nenek berfoto bersama.
Nenek : Lalu kenapa kau tidak punya cucu saja?
Bibi Wang tersinggung, Eonni, aku bahkan tidak memiliki anak. Bagaimana aku bisa memiliki cucu? Ini membuatku sakit mata.
Bibi Wang jalan masuk. Nenek memanggilnya tapi Bibi cuek. Yi Gak geli dan tanya apa Nenek marah karena Bibi.
Yi gak menawarkan diri untuk membelinya. Tapi Nenek memegang tangan Yi Gak, tidak perlu, jangan kemana-mana. Aku ingin disini bersama denganmu.
Nenek : Tae Yong, aku tidak punya keinginan lain lagi, aku hanya ingin kita bisa bersama seperti ini. Ayo kita hidup terus seperti ini saja.
Yi Gak : Ya, Nenek.
Se Na : Untuk apa aku mengambil laptopnya?
Tae Mu berkata kalau di dalamnya ada dokumen yang membuktikan kau pura2 sebagai putri Presdir Jang. Si penipu itu menyimpan filenya di laptop Tae Yong.
Se Na terkejut. Tae Mu akan memancing Tae yong keluar, ia minta Se Na mengambil laptop saat Tae Yong tidak ada.
Setelah beberapa saat,Yi Gak ingin mengajak Tae Mu pulang. Tae Mu menahannya, kau harus minum segelas lagi.
Yi Gak : Maaf kak, tapi aku janji pada Nenek untuk membelikan nangmyeon.
Yi Gak sudah minum bagiannya tapi Tae mu masih menahannya dan justru memesan cocktail untuk mereka.
Tiba2 ia mendengar suara, Se Na menoleh dan syok : Presdir!
Nenek masuk dengan wajah bengis, Sekretaris Hong, apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa masuk ke kamar orang lain? Nenek melihat laptop, itu laptop Tae Yong ya kan? Apa yang kau lihat?
Se Na gemetaran dan segera mengamankan laptop, tidak ..tidak ada.
Nenek : buka dan tunjukkan gambarnya padaku! Itu foto Tae Yong dan Tae Mu bersama, ya kan?
Se Na memeluk laptop erat2, Pemimpin Tim Tae Yong meminta saya membawakan laptop ini untuknya. Saya minta maaf Presdir, saya pergi dulu.
Nenek mengejar Se Na dan ingin merebut laptop itu. Sekretaris Hong! berhenti! berhenti! Nenek meraih pundak Se Na, apa itu? Apa? Keduanya ribut diujung tangga.
Se Na syok dan ketakutan, Presdir! Tapi Se Na tidak bisa langsung menolong Nenek, ia bergegas pergi. Di luar rumah, ada mobil yang terlibat insiden. Mereka seperti melihat Se Na keluar dari rumah Presdir Seo.
Tae Mu masih mencoba menahan Yi Gak, ia gelisah menunggu sms Se Na. Akhirnya Se Na sms, Tae Mu ada sesuatu yang mengerikan sudah terjadi. Telp aku.
Tae Mu : Tae yong, kau bilang kau sibuk kan? Ayo kita pergi.
Yi Gak mengiyakan. Ia tampak heran.
Tidak akan terjadi sesuatu yang serius, ya kan?
Yi Gak bergegas masuk. Ia membuka pintu ruang tamu dan syok melihat Nenek terbaring di lantai.
Pyo minta Bibi Wang tenang, kau harus tenang. Yong Dong Man juga minta Bibi tenang. Tae Mu dan Yi Gak tampak tegang.
Bibi Wang langsung syok, ia jatuh. Pyo menahannya. Bibi histeris lagi. Eonni! eonni!
Yi Gak tampak blank sesaat, lalu tanpa sadar air matanya menetes. Tae Mu jalan beringsut meninggalkan mereka.
Tae Mu : Sampai aku mengontakmu, jangan memikirkan apapun juga. Tinggal saja di HK. Kau mengerti kan?
Se Na mengiyakan.
Yi Gak : Aku minta maaf, Nenek. Aku minta maaf.
Bibi Wang mendekati Yi Gak dan mengajaknya pulang, ada yang harus diambil dari rumah. Yi Gak mengerti dan pulang bersama Bibi.
Bibi Wang langsung menangis saat tiba di rumah.
Yi Gak merasa curiga dan memeriksa kamarnya, ternyata laptop Tae Yong hilang. Yi Gak geram, ia menggenggam kunci itu erat2.
Ia bergegas mengeluarkan koper dan memasukkan semua buku tabungan dan dokumen penting, sepatu, baju2 plus hangernya, map besar tentang dasar2 design.
Se Na mencoba menutup koper, tapi tidak bisa dan ia histeris. Kopernya sulit ditutup karena terganjal hanger baju.
Park Ha mengiyakan. Se Na tampak tegang.
Jang meraih tangan Se Na, Se Na, meskipun kau sudah menjadi putriku, kau harus terus menjadi kakak Park Ha.
Se Na memaksakan diri tersenyum, tentu saja.
Park Ha berterima kasih. Jang berkata ia malu mengatakan ini tapi tolong kau jaga Man Ok eonni, hatinya pasti sangat sakit sekarang ini.
Park Ha mengerti, ya jangan khawatir. Semoga selamat di perjalanan.
Park Ha : Selamat tinggal.
Park Ha tiba2 lari masuk bandara lagi dan mencari Jang. Ia menemukan Jang duduk sendiri.
Park Ha juga menangis, apa saya In Joo? Jang maju dan membelai pipi Park Ha, In Joo..
Se Na berterima kasih untuk segalanya. Tae Mu janji kalau masalah di Korea sudah selesai, ia akan pergi ke HK.
Ada orang jalan di depan apartemen Tae Mu dan membuka pintu.
Se Na : Tae Mu, bagaimana kau bisa memintaku datang ke upacara pemakaman? Bagaimana kau bisa berdiri di sana di depan Nenekmu seperti itu? Apa kau tidak takut?
Se Na berdiri dan menjatuhkan botol minumannya. Ia gugup dan ketakutan. Se Na jalan mundur. Yi Gak jalan mendekatinya. Yi Gak marah sekali.
Notes :
Se Na sudah membuat Park Ha hilang dan tidak bisa bertemu ayahnya lagi. Se Na juga membuat Tae Yong asli tidak bisa bertemu Neneknya. Benar2 keterlaluan emang.
Malam ini Rooftop Prince selesai ditayangkan di Korsel, endingnya...happy end untuk Park Ha dan Tae Yong. Tapi Park Ha seperti masih menganggap Tae yong adalah Yi Gak. Yah pokonya happy end.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]
Ada iklan serial baru :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar